Apa Itu Hujan Siklonal adalah salah satu jenis hujan yang terjadi karena adanya udara panas, suhu lingkungan yang tinggi dengan disertai angin besar yang berputar - putar. Hujan jenis ini umumnya terjadi di daerah yang terletak pada garis khayal khatulistiwa atau equator yang tepat membelah tengah bumi menjadi bagian utara dan selatan.
Bila ada dua jenis angin yaitu angin pasat timur laut dan juga angin pasat tenggara yang saling bertemu maka akan menyebabkan jenis hujan siklonal. Apabila kedua angin tersebut bertemu maka selanjutnya akan naik ke atas awan yang berada di daerah garis khatulistiwa tersebut dan setelah awan tersebut mencapai titik jenuh, maka baru terjadi proses turunnya hujan siklonal.
Karakteristik Hujan Siklonal
Pada dasarnya hujan memanglah peristiwa turunnya rintik air dari atas awan yang turun ke bumi, namun berdasarkan proses terjadinya maka hujan dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Tentunya setiap jenis hujan tersebut memiliki karakteristiknya masing - masing, demikian halnya dengan hujan siklonal. Berikut adalah beberapa karakteristik hujan siklonal :
- Terjadi setelah cuaca terasa sangat panas
- Hujan yang turun setelah adanya angin yang berputar - putar Sebelum hujan turun akan diawali dengan awan mendung yang sangat gelap
- Umumnya hanya terjadi pada daerah yang dilalui garis khatulistiwa atau aquator
- Biasanya hujan yang turun merupakan hujan yang sangat deras dengan disertai angin kencang
- Pada umumnya tidak berlangsung dalam waktu lama namun hanya beberapa saat saja
Walau begitu, hujan ini juga umumnya sama halnya dengan hujan biasanya. Karenanya terjadinya hujan ini juga dapat diprediksikan menggunakan alat canggih seperti halnya satelit maupun alat pemantau cuaca / weather station.
Parameter - parameter penyebab hujan ini juga sama halnya dengan parameter hujan pada umumnya.
Proses Terjadinya Hujan Siklonal
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa hujan siklonal juga pada umumnya sama dengan hujan biasa, namun yang membedakannya adalah dari proses terjadinya. Hujan ini disebut dengan hujan siklonal juga karena proses terjadinya hujan siklonal ini pertama kali diawali dari pertemuan angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara. Pertemuan kedua angin tersebut terjadi pada daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa atau garis ekuator.
Setelah itu angin akan naik hingga mencapai awan pada daerah khatulistiwa dan menyebabkan awan mencapai titik jenuhnya hingga turun menjadi rintik hujan. Namun untuk lebih jelasnya berikut adalah proses terjadinya hujan siklonal sesuai kronologisnya :
- Bertemunya angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara yang terjadi pada daerah yang berada di garis khatulistiwa
- Kedua angin pasat yang bertemu tersebut naik ke atas dan menggumpal menjadi sebuah awan yang dapat terjadi di daerah manapun yang dilalui garis khatulistiwa
- Lama kelamaan awan akan mencapai suatu titik jenuh dalam menampung rintik air
- Awan yang telah mencapai titik jenuhnya akan menjadi awan mendung yang sangat gelap
- Terjadilah hujan segar yang biasanya disertai dengan angin kencang yang disebut dengan hujan siklonal
mksih info'a min :)
ReplyDelete