Manfaat Informasi Cuaca - Belakangan ini, sering kita mendengar maraknya bencana - bencana akibat cuaca ekstrem. Contohnya saja banjir di daerah Samarinda dan Bangka Belitung serta kebakaran hutan di daerah Kalimantan dan Sumatera.
Belum lagi tanah longsor di Kepulauan Sangihe, sampai gelombang tinggi di selat Makassar, Selayar, dan Flores beberapa waktu silam. Padahal di era modernisasi yang masyarakatnya punya mobilitas tinggi seperti sekarang ini, hal-hal tersebut tentu sangat merugikan.
Oleh karena itu, informasi cuaca benar - benar sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat modern dengan segudang aktivitasnya. Cuaca sendiri pada hakikatnya adalah kondisi atmosfer pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit pada jangka waktu yang singkat.
Dari definisi tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa cuaca adalah fenomena alam yang mudah berubah dan berbeda - beda tergantung tempat, waktu, dan kondisinya.
Terlebih di daerah lintang tropis seperti Indonesia. Terdapat sebelas parameter atau unsur dalam cuaca yaitu suhu / temperatur udara, tekanan udara, kelembaban udara, arah dan kecepatan angin, penyinaran matahari, radiasi matahari, visibility, penguapan, keadaan awan, endapan (hujan), dan keadaan cuaca.
Parameter tersebutlah yang berguna dalam penentuan prakiraan cuaca. Cuaca sangat bersinergi dengan berbagai aktivitas kehidupan manusia. Salah satunya lalu lintas, baik lalu lintas udara, darat dan laut. Pentingnya informasi berita cuaca dewasa ini, sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam aktivitas penerbangan, pelayaran dan transportasi darat.
Tekanan udara, suhu, arah dan kecepatan angin, keadaan awan, dan sebagainya adalah parameter cuaca penting yang perlu diperhitungkan. Ribuan nyawa bisa terselamatkan bila pelaku lalu lintas bisa memahami informasi cuaca dengan baik.
Selain itu, cuaca juga berperan dalam lingkungan. Salah satu parameter cuaca yaitu curah hujan sangat diperlukan datanya oleh ahli lingkungan untuk mengetahui siklus hidrologi di suatu tempat. Bahkan untuk membuat drainase laut atau kota, para ahli lingkungan perlu melihat kondisi sekitar dengan meminta data cuaca mengenai pasang surut air laut.
Bidang pertanian juga sangat membutuhkan informasi dalam hal cuaca.
Petani membutuhkan kapan dan di mana hasil panen bisa maksimal, bagaimana curah hujan di tempat tersebut, serta bagaimana kondisi cuacanya untuk kemudian dapat dikaji tanaman apa saja yang cocok ditanam di tempat tersebut.
Bidang pertanian juga membutuhkan prakiraan cuaca untuk dapat mengantisipasi gagal panen yang menjadi momok para petani tiap tahunnya. Nelayan juga sangat terbantu dengan adanya informasi cuaca. Dengan informasi tersebut, mereka bisa tahu kapan harus berlayar tanpa takut ombak tinggi dan cuaca buruk.
Mereka juga bisa memaksimalkan hasil tangkapan mereka dengan mengetahui pada saat kapan ikan berada dekat dengan permukaan laut. Bahkan karena menyadari hal ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan menggandeng Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memberikan servis kepada nelayan melalui SMS gateway untuk mempermudah nelayan dalam menerima informasi.
Selain itu dalam bidang planologi, kebijakan tata kota kini sudah terpengaruh oleh objek meteorologi pencemaran udara yaitu gas rumah kaca dengan dijalankannya program bumi hijau.
Pencemaran udara juga dipengaruhi oleh temperatur, arah dan kecepatan angin, serta hujan yang tidak lain adalah unsur - unsur cuaca. Pencemaran udara yang parah dapat mempengaruhi gas rumah kaca.
Sehingga perlu informasi data cuaca untuk melancarkan program bumi hijau dalam kebijakan tata kota.
Dalam sektor industri pabrik, data parameter cuaca seperti kecepatan dan arah angin juga diperlukan untuk mendesain cerobong emisi pabrik agar lebih ramah lingkungan. Sedangkan dalam pertambangan, seperti tambang minyak, batu bara dan sebagainya juga sangat bergantung pada kondisi cuaca di daerah sekitar.
Keadaan cuaca sangat diperhitungkan mengingat barang tambang yang mudah terbakar bila suhu terlampau tinggi dan intensitas matahari yang besar. Gas beracun dari pertambangan minyak dan gas bumi juga harus memperhatikan arah angin untuk meminimalisir korban.
Selain itu, kejadian tambang bawah tanah yang ambruk bisa diantisipasi dengan mengetahui tingkat kejenuhan tanah. Dan itu semua bisa diperoleh dari informasi data cuaca. Dalam sudut pandang fisika teknik, penemuan energi modern seperti panel surya dan kincir angin membutuhkan data penyinaran matahari serta arah dan kecepatan angin.
Fisika teknik juga mengkaji bangunan melalui sudut pandang fisika terkait bagus tidaknya termal bangunan dengan mempertimbangkan parameter cuaca dalam pembangunan dan kontrolnya.
Terlebih lagi dengan banyaknya bencana alam akibat cuaca ekstrem yang kian merajalela saat ini. Mulai dari tanah longsor, kebakaran hutan, banjir, petir sampai angin puting beliung. Informasi dan peringatan cuaca sangat diperlukan untuk antisipasi dan meminimalisir jatuhnya korban.
Bukanlah hal yang berlebihan bila kita menaruh sedikit perhatian terhadap masalah cuaca.
Salah satunya dengan sering meng-update informasi cuaca yang diberikan badan - badan terkait, seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Masih banyak lagi peran informasi cuaca di era modernisasi ini. Karena itu, sikap masyarakat yang acuh akan informasi cuaca sudah sepantasnya diluruskan.
Adalah hal yang salah apabila kita membiarkan data cuaca hanya menjadi setumpuk data tanpa dimanfaatkan lebih lanjut. Padahal jika pemanfaatannya dapat dimaksimalkan, kemajuan pembangunan dan servis terhadap pelayanan masyarakat, serta pengantisipasian bencana akibat cuaca dapat lebih mudah dilakukan.
0 comments:
Post a Comment